Masyarakat Indonesia tentu sudah akrab dengan makanan sate. Makanan ini sangat mudah kita temui di berbagai daerah di Indonesia dengan berbagai jenisnya. Di balik bisnis kuliner sate, terdapat peluang usaha menarik, yaitu dari pembuatan tusuk satenya sendiri.

Terbuat dari bambu, bisnis pembuatan tusuk sate ternyata lumayan menjanjikan. Salah satu pemainnya adalah agung sulistyo di jepara, Jawa tengah. Menggeluti usaha pembuatan tusuk sate sejak lima tahun silam, agung sanggup memproduksi 1,5 ton tusuk sate per minggunya. Tusuk sate buatannya memiliki panjang 20 sentimeter (cm) sampai 22 cm   mengaku mayoritas pembelinya dari luar daerah, seperti Jakarta, Sulawesi, dan Ternate. Ongkos kirim tusuk sate ke kota tujuan ditanggung pembeli sesuai tarif yang dipungut pihak jasa ekspedisi.omzetnya itu masih tergolong kecil. “Kalau sudah mengaku tidak memiliki kendala dalam menjalankan usaha ini. Pasokan bambu, misalnya, tersedia banyak di Kota Malang. Ia bilang, bambu seberat 1,5 ton bisa menghasilkan tusuk sate sebanyak 1 ton. Kadang limbah sisanya ia produksi lagi menjadi tusuk sate sepanjang 15 cm.
Biasanya tusuk sate 15 cm ini dijual ke pedagang jajanan sekolah dasar (SD). “Sebenarnya bisa saya produksi jadi tusuk gigi, tapi saya tidak punya mesin cetak tusuk giginya,ah pemain besar, kapasitas produksinya bisa mencapai 4 ton lebih.

Komentar

Postingan populer dari blog ini